Belajar Menulis
Awalnya
saya belum yakin akan ikut pelatihan ini. Belum yakin karena saya tidak bisa
fokus karena ada beberapa tugas yang harus saya selesaikan di tempat kerja.
Tugas keseharian saya sebagai guru dan membantu pendataan yang ada di sekolah.
Tugas rangkap menjadi guru sekaligus operator Dapodik. Untuk diketahui bahwa
saya kerja di SMAN 2 Pekanbaru yang guru dan Tata usahanya rata2 berumur sudah
mendekati pensiun. Untuk tenaga guru rata-rata berumur 50 Tahun dan Tata usaha
sudah berumur 48 tahun. Tahun 2011 saya masuk sekolah ini dengan membawa tugas
sebagai guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang sekarang menjadi BK
TIK. Beberapa tahun setelah mengajar TIK hingga pada tahun 2013 sekolah
terimbas kurikulum 2013 yang mana untuk beberapa Mata pelajaran di ganti cara
mengajarnya atau di hapuskan untuk beberapa mata pelajaran, salah satunya yaitu
TIK. Tapi, Alhamdullah Tik masih ada untuk kelas XI dan XII, sedangkan untuk
kelas X mengikuti aturan yang berlaku. Kemudian daripada itu, tugas bertambah
lagi karena harus membantu pendataan sekolah yang seharusnya memang tugas tata
usaha, tapi karena beberapa sebab tugas tersebut saya yang mengerjakannya. Hingga
sekarang saya guru dan sekaligus Operator dapodik, UNBK (Ujian nasional
berbasis komputer) dan beberapa tugas lainnya untuk membantu guru-guru yang
sudah sertifikasi. Alhamdullilah,
semuanya saya jalani dengan bahagia, dan tugas saya kerjakan dengan sebaik-baiknya.
Rasa senang tersendiri jika melihat teman-teman guru merasa terbantu.
Untuk menulis memang belum ada bukti yang tertuang seperti menulis kemudian menjadi sebuah buku. Ingin rasanya saya sebagai guru punya kompetensi dalam menulis. Tapi tidak tahu apa yang harus saya tulis. Kalau menulis beberapa modul untuk pembelajaran mungkin sudah, tapi itupun masih perlu beberapa referensi dari beberapa buku yang ada atau mungkin google. Alhamdulillah, saya bisa bergabung di pelatihan menulis gelombang 5 ini. Niat saya hanya satu saya bisa menulis apa yang bisa dan sesuai keahlian saya itu yang dibilang oleh om jay mentor kita di pelatihan menulis ini. Tugas awal ini menjadi tugas yang sangat berat, bingung ap yang harus saya rangkum dari pemaparan awal dari mentor kita. Mudah-mudahan ini sudah dapat memenuhi dari tugas perdana saya. Fokus adalah hal yang terpenting dan menulis sesuai keahlian kita. Membaca dan bersilaturrahmi adalah kunci untuk menemukan ide dalam menulis. Rasanya lucu kalau ada penulis yang sudah menghasilkan atau menerbitkan buku kalau dia tidak hobi dalam membaca. Silaturrahmi dalam hal ini mungkin kita perlu banyak belajar dari seorang yang sudah ahli dalam menulis, keahlian kita masing-masing atau membaca biografi dari seorang penulis lalu kita terinspirasi untuk mengikuti jejaknya. Belajar tidak harus kepada ahlinya. Bisa jadi kita belajar dari apa yang kita lihat dan di jadikan itu pengalaman yang berharga kemudian kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bisa jadi kita belajar ke orang yang lebih muda, tidak hanya belajar ke orang yang lebih tua.
Untuk menulis memang belum ada bukti yang tertuang seperti menulis kemudian menjadi sebuah buku. Ingin rasanya saya sebagai guru punya kompetensi dalam menulis. Tapi tidak tahu apa yang harus saya tulis. Kalau menulis beberapa modul untuk pembelajaran mungkin sudah, tapi itupun masih perlu beberapa referensi dari beberapa buku yang ada atau mungkin google. Alhamdulillah, saya bisa bergabung di pelatihan menulis gelombang 5 ini. Niat saya hanya satu saya bisa menulis apa yang bisa dan sesuai keahlian saya itu yang dibilang oleh om jay mentor kita di pelatihan menulis ini. Tugas awal ini menjadi tugas yang sangat berat, bingung ap yang harus saya rangkum dari pemaparan awal dari mentor kita. Mudah-mudahan ini sudah dapat memenuhi dari tugas perdana saya. Fokus adalah hal yang terpenting dan menulis sesuai keahlian kita. Membaca dan bersilaturrahmi adalah kunci untuk menemukan ide dalam menulis. Rasanya lucu kalau ada penulis yang sudah menghasilkan atau menerbitkan buku kalau dia tidak hobi dalam membaca. Silaturrahmi dalam hal ini mungkin kita perlu banyak belajar dari seorang yang sudah ahli dalam menulis, keahlian kita masing-masing atau membaca biografi dari seorang penulis lalu kita terinspirasi untuk mengikuti jejaknya. Belajar tidak harus kepada ahlinya. Bisa jadi kita belajar dari apa yang kita lihat dan di jadikan itu pengalaman yang berharga kemudian kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bisa jadi kita belajar ke orang yang lebih muda, tidak hanya belajar ke orang yang lebih tua.
Om
jay juga menuturkan bahwa menulis adalah pekerjaan kita sebagai guru yang professional.
Tugas kita sebagai guru sudah jelas, menyiapkan segala bentuk yang berkaitan
dengan pembelajaran kita. Baik itu media, perangkat mengajar dan lainnya.
Sebagai seorang guru yang professional tentu kita harus bisa menulis dan bisa
juga nanti menerbitkan buku. Om jay juga bercerita beberapa pengalaman dalam
hal menulis dan menerbitkan buku, mungkin itu bisa juga kita ambil pengalaman
beliau untuk penyemangat kita dalam menulis di kemudian hari. Mudah-mudah guru
yang professional bisa menghasilkan buku yang bagus dan bisa digunakan oleh
sekolah dan masyarakat di Indonesia.
Buku
yang bagus tidak di tulis secara instan (cepat). Menurut om jay buku yang bagus
di tulis secara dikit demi sedikit. Dilakukan setiap hari lama-lama menjadi
bukit. Dulu mungkin menulis belum menggunakan media komputer/ laptop. Menulis
di kertas atau buku yang sudah kita persiapkan, kemudian kita bawa kemana-mana.
Ketika ketemu ide langsung bisa kita tulis. Adapun masih beberapa orang yang
punya dan bisa membelinya. Untuk sekarang oaring sudah bisa menggunakan
kecanggihan teknologi, komputer/ laptop dengan harga yang sudah terjangkau, smartphone
yang sudah banyak mendukung untuk menyimpan tulisan kita, sehingga mempermudah
kita dalam menulis. Tidak banyak menghabiskan kertas, sehingga kita juga bisa mendukung
program pemerintah dalam adiwiyata. Kita bisa langsung menghapus jika salah dalam
menulis dan lalu menyimpannya. Data yang kita buat sebagai catatan bisa kita
modifikasi dengan baik tentunya.
Sampai
sini tugas menulis perdana sudah memenuhi target 700 kata dan bisa saya kumpul
ke om jay. Sebelum saya mengakhiri tugas ini, satu hal lagi yang ditekankan om
jay adalah dengan kita menulis maka kita bisa menerbitkan buku apa yang kita
kuasai atau materi yang kita sampaikan ke murid-murid kita bisa tersebar
luaskan ke pihak banyak orang. Jika ingin menjadi penulis yang professional
perbanyaklah membaca dan silaturrahmi. Demikianlah tugas ini saya buat,
mudah-mudahan ini bisa menjadi awal saya bisa belajar dan menimba ilmu kepada
om jay dan bapak ibu peserta pelatihan di gelombang 5 ini. Mohon maaf jika ada
kata-kata yang salah dan mohon diperbaiki. Terimakasih